Minggu, 11 November 2012

KONSUMEN YANG KONSUMTIF

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor.

Lalu, apakah konsumen konsumtif itu? Konsumen konsumtif sangat mudah ditemui dewasa ini. Banyak faktor-faktor yang mendukung, seperti zaman yang semakin berkembang dengan teknologi mutakhirnya. Banyak orang menjadi konsumtif karena teknologi. Misalnya kita menjadi sangat konsumtif terhadap gadget-gadget keluaran terbaru yang seperti tidak pernah ada habisnya. Atau kita menjadi sangat konsumtif karena jaman sekarang banyak muncul online shop, yang hanya dengan mengandalkan internet dan tanpa keluar rumah, kita bisa dengan mudah mendapat barang yang diinginkan.

Dengan melihat fakta diatas, mudah saja jika kita menemukan banyak orang menjadi konsumtif seiring dengan berjalannya waktu. Penggunaan kartu kredit atau ATM pun juga menjadikan seseorang menjadi konsumen yang konsumtif. Bagi saya, perilaku konsumen yang konsumtif saat ini, lebih kepada menguntungkan produsennya. Misalnya, saya sebagai pemilik sebuah usaha, tentu akan sangat bersyukur dengan adanya fenomena perilaku konsumtif seperti ini. Dengan menuruti perjalanan pasar, mudah saja menarik para konsumen yang konsumtif tersebut.

Konsumen yang konsumtif semakin menjamur. Banyak produsen berterima kasih atas fenomena ini. Mal-mal yang dipadati oleh banyak pengunjung, semakin pintar membaca peluang pasar. Mendekati akhir tahun, mereka menyelenggarakan program wajib akhir tahun yaitu Year End Sale dimana mereka memotong harga alias diskon gila-gilaan. Meskipun, saya pernah mendapat penjelasan bahwasanya, sebelumnya mereka telah menaikkan harga barang-barang tersebut sebelum memotongnya gila-gilaan. Jadi, untuk kita yang sudah mengetahui hal ini, tidak terlalu antusias. Namun, saya pribadi sebagai seorang perempuan yang dikenal sebagai makhluk 'shoppaholic' tetap saja tidak mau melewatkan kesempatan baik ini :)
Intinya adalah, perilaku konsumen konsumtif akan selalu ada. Ada hal baik dan buruknya dari setiap fenomena. Menjadi konsumtif tentu tidak salah selama tidak ada pihak yang dirugikan. Hanya jangan terlalu lupa diri, karena masih banyak pihak yang membutuhkan dan juga roda kehidupan akan terus berputar.

Sabtu, 10 November 2012

BISNIS MAHASISWA MASA KINI

Sekarang ini, banyak dijumpai mahasiswa yang juga sekaligus sudah memiliki pekerjaan. Baik itu sebagai freelance, maupun wirausaha alias memiliki bisnis sendiri. Banyak mahasiswa yang kreatif membaca peluang bisnis dikampusnya. Tidak perlu modal yang terbilang mencapai jutaan rupiah, mahasiswa sudah bisa memiliki usaha kecil-kecilan sendiri.

Dikampus saya, banyak mahasiswa dengan kegiatan bisnisnya masing-masing. Ada yang menjual aksesoris, jilbab, perlengkapan kuliah seperti binder, usaha fotokopi, jualan jersey sepakbola, dan sebagainya sesuai dengan kemampuan dan passion masing-masing.

Untuk modal, mereka bisa dapatkan dari menabung, atau ada juga yang bisnis bersama-sama dengan kelompok masing-masing. Kasus bisnis bersama ini, terbilang ada untung dan ruginya. Untungnya masalah modal dan keuntungan bisa dibagi merata. Sedangkan ruginya, apabila ada tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab secara tiba-tiba datang bisa saja merusak bisnis ini. Untuk itu diharapkan, bisnis bersama ini dijalankan bersama dengan orang-orang terdekat dan sudah terpercaya saja. Seperti misalnya bersama sahabat karib, saudara ataupun pacar.

Mahasiswa yang sudah memiliki pendapatan sendiri tentunya memiliki kepercayaan dan kebanggaan tersendiri dari mahasiswa-mahasiswi lainnya. Karena mereka bisa menggunakan uang hasil keringat sendiri untuk hal-hal yang bermanfaat dan bahkan juga untuk keperluan perkuliahan.

Jadi dengan melihat ulasan diatas, tidak jarang kita melihat mahasiswa yang berbisnis kecil-kecilan dengan sendirinya akan menghasilkan sesuatu yang akan menjadi pengalamannya dikemudian hari.

TUGAS SOFTSKILL : Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian
Konsumen adalah bagian terpenting dalam target pasar suatu perusahaan. Terutama konsumen yang tergolong konsumtif. Sebelum melakukan pembelian, banyak hal yang harus dilakukan serta dipertimbangkan oleh konsumen tersebut. Misalnya mengidentifikasi produk apa yang akan dibeli, informasi-informasi umum mengenai produk alternatif, tingkat kebutuhan terhadap barang yang akan dibeli dan sebagainya.

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
1. Sudut pandang ekonomis, konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional harus mengetahui semua kelemahan dan kekuatan produk atau jasa yang dibelinya serta mempertimbangkan kegunaannya untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
2. Sudut pandang kognitif, konsumen merupakan pengelolah informasi yang selalu mencari tahu apa saja tentang produk dan jasa yang dibutuhkan. Pengelola informasi selalu berujung pada pilihan unutk membeli atau menolak produk tersebut.
3. Sudut pandang emosional, konsumen yang memiliki sifat cenderung mengkoleksi atau emmfavoritkan suatu barang atau jasa dan akan melakukan apa pun demi mendapatkannya termasuk dalam golongan ini, sehingga anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Tetapi, bila sudah mendapatkan produk yang membuat perasaan mereka lebih baik, maka keputusan yag mereka ambil merupakan keputusan rasional.

TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN KONSUMEN
1. Konsumen individu, Pilihan merk dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik merk dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merk dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup dan karakteristik personalia.
2. Pengaruh lingkungan, Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial, teman, anggota eluarga dan faktor yang menentukan situasional.
3. Marketing Strategy, Pemasaran yang baik adalah pemasaran yangmempunyai banyak data atau informasi dari konsumen untuk evaluasi dalam proses pengambilan keputsan, sehingga pangsa pasar dapat tepat sasaran.


KRITERIA EVALUASI
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative-alternative pilihan. Kriteria alternative dapat muncul dalam berbagai bentuk misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria keselamatan, kenyamanan, harga, merek, Negara asal(country of origin) dan juga aspekhedonik seperti gengsi, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.

Beberapa kriteria eveluasi yang umum adalah:
a. Harga
Harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memiliha harga yang murahuntuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indicator kualitas. Oleh karena itu strategi harga hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
b. Nama Merek
Merek terbukti menjadi determinan penting dalam pembelian obat. Nampaknya merek merupakan penganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai criteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.
c. Negara asal
Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen. negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meraguakan lagi kualitas produk elektronik dari Jepang. Sementara, untuk jam tangan nampaknya jam tangan buatan Swiss meruapak produk yang handal tak teragukan.
d. Saliensi ( Atribut yang mencolok)
Konsep saliensi mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda. Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain. Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.

Source: http://retnoyuliyanti.wordpress.com/2012/10/13/evaluasi-alternative-sebelum-pembelian/

TUGAS SOFTSKILL: PEMBELIAN

Pembelian menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu: “Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.

Brown dkk. (2001:132) mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagaipengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.

Berikut adalah pendapat Galloway dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat.

Tujuan Pembelian
Tujuan utama proses pembelian menurut Nugroho Widjajanto adalah menyediakan sumber daya yang diperlukan organisasi perusahaan dengan cara yang efisien dan efektif.
Tujuan tersebut dapat dirinci lebih lanjut menjadi sebagai berikut:
a. Melaksanakan pembelian dari rekanan yang handal.
b. Membeli barang dengan kualitas yang baik sesuai dengan yang diinginkan.
c. Memperoleh barang dengan harga yang pantas.
d. Hanya membeli barang yang disetujui (authorized) dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
e. Mengelola barang secara sehat sehingga selalu tersedia manakala dibutuhkan perusahaan.
f. Hanya menerima barang yang sudah dipesan , dan harus menerima semua barang yang dipesan.
g. Menerapkan pengendalian barang yang disimpan dan diterima secara sehat untuk menghindari berbagai kemungkinan yang merugikan.

Source: http://sobatbaru.blogspot.com/2010/05/definisi-pembelian.html http://aliafrijal.blogspot.com/2011/01/pembelian.html