Rabu, 11 Desember 2013

Warna-Warna Berenergi Positif




Para pemasar dan desainer grafis sudah lama mengetahui bahwa warna memainkan peranan penting dalam keberhasilan setiap kampanye pemasaran . Warna tertentu cenderung membangkitkan emosi pelanggan, sehingga menciptakan relevansi brand dan memotivasi pembelian. Berikut 10 warna yang dapat meningkatkan penjualan, dan membangkitkan emosi tertentu:

• Merah
Merah adalah warna kekuasaaan. Ia juga mendapat perhatian orang. Itulah sebabnya mengapa warna merah merupakan warna yang paling populer dalam pemasaran. Hanya saja jangan berlebihan memakai warna ini. Merah: kekuatan, bertenaga, kehangatan, enerjik, semangat, terbuka, penuh tekad, Mandiri dan agresif.

• Biru
Bila Anda ingin terlihat dapat dipercaya dan sejuk, biru merupakan warna yang cocok untuk Anda. Campur warna biru dengan warna komplementer untuk hasil terbaik. Biru: kepercayaan, kebersihan, perintah, keamanan, inspirasi,sabar, sensitive, sabar, bijaksana dan segar.

• Merah muda/pink
Berlomba-lomba untuk menarik perhatian perempuan muda? Tidak salah lagi warna pink merupakan pilihan yang tepat. Warna pink terlihat menyenangkan dan benar-benar mencerminkan perempuan. Pink: romantic, misterius, menggairahkan, membangkitkan minat,kalem, lemah lembut, menenangkan, feminism, rasa kasih dan manis.

• Kuning
Kuning adalah warna yang kuat. Gunakan warna kuning untuk menarik perhatian audiens Anda dan biarkan mereka tahu bahwa Anda percaya diri dengan kemampuan Anda. Kuning: optimis, harapan, filosofi, menggembirakan, kaya, menghidupkan, bijaksana, cerdas dan kemasyuran.

• Hijau
Hijau adalah warna serbaguna, hangat, dan mengundang. Warna hijau menyenangkan perasaan pelanggan, juga menandakan kesehatan, lingkungan, dan niat baik. Warna hijau juga merupakan warna uang (dolar), sehingga ia juga menciptakan pikiran kekayaan. Hijau: natural, pandangan yang enak, kesehatan, harmonis, tenang, optimis, pembaruan dan enerjik.

• Ungu
Ungu adalah warna kerajaan, karena ia terlihat sempurna dan elegan serta prestise untuk materi pemasaran Anda Ungu: keagungan, idealis, bercita-cita tinggi, terhormat, berharga, keadilan dan magis.

• Emas
Emas juga elegan dan prestisius. Dalam kombinasi dengan ungu atau hijau, emas adalah warna yang kuat yang melambangkan kekayaan dan silsilah. Emas: kekayaan, kemakmuran, berharga dan pemimpin.

• Orange
Orange adalah energi. Ia memiliki sifat menarik perhatian yang kuat. Warna ini menyenangkan dan keren, membuat pelanggan merasa seolah-olah mereka sedang berhadapan dengan sebuah perusahaan mutakhir. Orange: enerjik, keseimbangan, kehangatan, percaya diri, bekerja keras dan setia.

• Coklat
Coklat dikenal sebagai warna kenyamanan, bersahaja, relaksasi bagi pelanggan. Coklat: dapat dipercaya, dan nyaman.

• Hitam
Hitam adalah warna yang sangat serbaguna. Hal ini bisa modern atau tradisional, menarik atau santai. Digunakan sebagai warna kontras, hitam paling sering menambahkan drama dengan suasana hati apa pun yang Anda ingin masukkan. Hitam: kekuatan, kemewahan, misteri, dan keagungan.


Sumber:
http://forum.kompas.com/ekonomi-umum/310675-10-warna-berenergi-positif-ke-bisnis-dan-penjualan-anda.html

Media Promosi yang Tepat dalam Berbisnis

Apabila Anda memiliki sebuah bisnis dan hingga detik ini masih 'segitu-gitu aja' tanpa ada perkembangan berarti, maka pasti ada sesuatu yang tidak tepat dalam bisnis tersebut. Yang perlu diperhatikan yang pertama adalah masalah promosi. Namun apabila Anda sendiri sudah melakukan promosi dengan benar, lalu apa yang kurang? Mungkin promosi Anda kurang gencar atau meski sudah sangat intens dalam berpromosi, Anda salah pilih media promosi. Berikut diantaranya media-media promosi yang tepat:

1. Iklan adalah bentuk promosi bersifat masal dan nonpersonal. Oleh karena sirkulasinya luas maka biaya perunit menjadi lebih murah. Tetapi karena bersifat non personal maka iklan tidak mampu responsive. Oleh karena itu iklan tidak diharapkan sebagai media komunikatif interaktif.



2. Penjualan Personal adalah aktivitas penjualan yang bersifat promosional. Karena bersifat personal, promosi ini sangat efektif membina komunikasi dua arah dengan audiens.

3. Promosi Penjualan adalah bentuk promosi personal maupun nonpersonal untuk mendongkrak penjualan dalam jangka pendek. Promosi penjualan memang dirancang dengan berbagai cara (personal maupun non personal) untuk mendorong penjualan pada saat-saat tertentu.

4. Publisitas adalah bentuk promosi yang lebih banyak dilakukan oleh masyarakat. Audiens sering berpendapat bahwa informasi produk dari sumber non-produsen tentu akan lebih fair atau jujur.

5. Identitas Produk adalah desain produk yang bersifat khas yang mempunyai daya tarik tersendiri. Identitas produk adalah bentuk penampilan promosi produk secara konkrit menunjukkan kelebihan-kelebihan yang ada.

Tentunya yang paling penting demi perkembangan bisnis kita adalah kita perlu untuk mengetahui bagaimana me-manage bisnis dan berbisnis dengan jujur tanpa adanya mencari 'kesempatan dalam kesempitan'. Selamat sukses!

Referensi:
http://neonboxreklamebillboardjakarta.com/memilih-media-promosi-yang-tepat-dalam-menjalankan-bisnis

Sabtu, 07 Desember 2013

Kasus Bisnis Online

Mendengar kata penipuan sejatinya bukanlah hal baru bagi Anda yang sudah familiar dengan bisnis dunia maya. Sebagai pelaku bisnis online, Anda harus tahu bagaimana mengenali para penipu ulung yang siap merugikan Anda.
Chandra Setiawan, seorang pemilik online shop GudangBajuTidur.co.id yang pernah sekali mengalami penipuan. Meski hanya tertipu sekali, Chandra mengaku dirinya sangat sering menghadapi orang-orang yang bermaksud menipunya.
"Pertama kali tertipu, saya memang dikejar-kejar sama customer itu. Katanya dia buru-buru butuh barangnya. Orang itu memberikan kartu transfer palsu, karena dulu masih belum ada pengalaman ya saya percaya kalau dia sudah transfer. Langsung kita kirim, eh ternyata bukti transfernya fiktif", cerita Chandra.
Lelaki yang pernah bekerja di China ini kemudian berbagi pengalaman untuk menghindari penipuan kepada Merdeka.com. "Untuk menghadapi penipuan, kita memang harus teliti dan hati-hati. Jangan mudah percaya pada customer yang ngakunya sudah transfer dan bahkan punya bukti transferan. Modus seperti ini sudah banyak. Yang kedua, kalau ada customer suka mara-marah, minta barangnya dikirim cepet, Anda juga harus waspada karena pada dasarnya orang yang niat beli di online shop sudah tahu kalau barangnya butuh beberapa waktu untuk datang. Jadi mereka pasti lebih sabar", terang Chandra.
Menurut Chandra, modus penipuan di online shop kini sudah sangat canggih, sehingga sebagai orang yang berkecimpung di dalamnya, Anda mungkin perlu juga berhati-hati. "Banyak mbak modusnya. Kadang ngakunya barang yang sampai ada yang kurang. Kami nggak tanggung jawab, tapi ekspedisi yang mengganti. Nah, kan kasihan itu ekspedisinya. Tapi bagusnya dari situ kami dan ekspedisi akhirnya sama-sama memperbaiki sistem kami", lanjut Chandra.
Dikutip dari merdeka.com - 4 November 2013


Dari berita diatas, ternyata kasus penipuan online tidak hanya terjadi pada customer saja. Tetapi pemilik bisnis online juga menjadi korban dari kasus ini. Ini berarti kita harus selalu hati-hati dalam bertransaksi online, karena bisnis online ini tidak tatap muka langsung melainkan hanya sebatas lewat internet kemudian langsung transfer dan sebagainya. Saya pribadi sampai detik ini belum pernah menjajal belanja online, karena seringnya mendengar berbagai kasus penipuan. Lebih baik belanja dipusat perbelanjaan secara langsung, barang yang diinginkan sudah tersedia dan tinggal dipilih mana yang paling baik. Selain lewat internet, yang juga sering adalah penipuan lewat sms. Untuk kasus penipuan lewat sms, saya pernah menjadi korban dengan uang senilai Rp 250.000,- melayang. Oleh karena itu, dengan adanya kasus-kasus ini diharapkan kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajarannya untuk tidak begitu saja percaya dengan yang namanya transaksi tidak tatap muka atau online ini. Karena pihak yang berwajib pun terkadang lepas tangan untuk kasus ini dengan alasan salah kita sendiri yang tidak hati-hati. Kita memang perlu bersikap hati-hati dalam segala sesuatunya dikehidupan ini.

Sumber berita:
http://www.merdeka.com/gaya/awas-kasus-penipuan-marak-terjadi-di-online-shop.html

Kasus 2 Bisnis yang Tidak Beretika

Kasus 2:
Ada saja tangan-tangan tidak bertanggung jawab dalam suatu bisnis. Kali ini yang ditemukan adalah sebuah kasus bengkel yang bisa dikatakan jahil. Mungkin sudah banyak kasus yang ditemukan terkait bengkel yang tidak bertanggung jawab seperti misalnya mengganti suku cadang kendaraan yang sebenarnya baik-baik saja dengan suku cadang palsu yang harganya jauh lebih murah, atau juga kasus mobil yang malah jadi lebih rusak sehabis ‘menginap’ disebuah bengkel. Bukannya jadi lebih benar, malah tambah parah kerusakannya. Seringkali konsumen dirugikan karena sehabis mobil nginap di bengkel malah kerusakan bertambah, dan aneh-aneh penyakitnya. Hal ini akan membuat kita untuk merogoh kocek yang lumayan besar untuk biaya kerusakan. Pihak bengkel pun tak ingin tahu, otomatis biaya kerusakan kita yang tanggung. Perilaku ini acap kali terjadi di setiap bengkel mobil di manapun. Dan untuk menghindari kejadian ini tentu diperlukan ketelitian pemilik mobil dalam memilih bengkel. Atau ada pula kasus mencuci mobil dibengkel dengan iming-imingan biaya yang murah, kemudian biaya yang dikeluarkan konsumen malah mencapai 10x lipat dari biaya yang dipasang diiklan.


Tanggapan:
Kasus-kasus bengkel seperti ini sudah keterlaluan. Apalagi saat ini kendaraan bermotor di Jakarta pada khususnya jumlahnya sudah tidak masuk akal. Dengan semakin banyaknya kendaraan motor di Indonesia, pihak-pihak bengkel yang berbisnis tidak benar ini tentu akan meraup untung yang luar biasa. Menurut saya hal ini harus ditindak lanjuti, apalagi tidak semua orang yang berkendaraan paham betul dengan otomotif, hal ini akan lebih memberikan peluang bagi pelaku-pelaku bisnis bengkel tersebut. Semoga masih ada bisnis yang jujur di negeri ini, agar semua nyaman dan aman.

Sumber:
http://www.kaskus.co.id/thread/508d6a081cd7195236000004
http://oto.detik.com/read/2012/04/12/131328/1890833/1213/3-tips-agar-tidak-dikadali-bengkel-nakal

Kasus 1 Bisnis yang Tidak Beretika

Kasus 1:
Menjelang natal dan hari Raya lain pada umumnya, mal-mal semakin berbenah diri untuk menyambut 'tamu-tamu' di hari istimewa tersebut. Tamu-tamu yang dimaksud adalah masyarakat yang merayakan hari Raya tersebut. Semua berbondong-bondong memasuki pusat-pusat perbelanjaan yang biasanya juga mengadakan promo khusus. Selain toko baju, yang juga ramai dikunjungi adalah supermarket. Mengapa supermarket? Karena selain mereka akan membeli jamuan khusus untuk para tamunya, mereka juga biasanya membeli parsel untuk dikirim ke sanak keluarga dan kerabat terdekat. Nah bisnis parsel disini memang terhitung bisnis musiman karena hanya ramai pada saat tertentu saja, khususnya hari Raya. Pemilik bisnis ini tahu betul bagaimana memanfaatkan hal ini. Selain dibuat semakin menarik dan variatif, harga juga merupakan tolak ukur yang patut diperhitungkan para pemilik bisnis parsel. Nah, dari segi harga ini terkadang timbulah masalah. Seperti yang kita ketahui terdapat berbagai jenis parsel, namun yang sering menimbulkan kasus biasanya adalah parsel berisikan produk-produk makanan. Mengapa demikian? Karena biasanya setiap tahun ada saja ditemukan kasus-kasus parsel berisikan produk makanan yang sudah kadaluwarsa. Ini tentu merupakan hal yang teramat merugikan bagi konsumen (dalam hal ini pembeli parsel) dan juga merupakan hal yang salah dalam memanfaatkan bisnis musiman. Setiap tahun, ada saja ditemukan produk-produk dalam parsel makanan yang kadaluwarsa.


Tanggapan:
Menurut saya, kasus ini sudah kelewatan karena hampir setiap tahun terjadi. Ini seperti jatuh berkali-kali ke lubang yang sama. Padahal biasanya juga dari pihak BPOM selalu menyidak setiap bisnis-bisnis yang terkait dengan produk ataupun bahan-bahan makanan. Apalagi menjelang Hari Raya. Hal seperti ini ada baiknya pihak-pihak yang berwajib lebih menindak lanjuti pengusaha-pengusaha yang tidak bertanggung jawab. Dan juga memberikan hukuman sepadan atas apa yang telah dilakukannya, karena telah merugikan banyak pihak. Agar kasus-kasus serupa tidak terjadi lagi dan membuat pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut agar jera.